Sabtu, 31 Maret 2012

PERIHAL MIMPI


            “Tinggalkan ayah tinggalkan ibu,,izinkan kami pergi berjuang”,,teriak nyanyian Pasukan Jatinangor panas- panas saat lari tadi siang,,capek yang dirasa d tiap langkahnya,apalagi saat track tikungan setan yang menanjak. Tapi suka sama kamu itu lebih bikin capek,
aku capek terus berhayal tentang kamu,
aku capek ketika rapat berlangsung,tiba- tiba teringat kamu,,”Dik kau nglamun saja,push up dulu”(printah senior)
Aku capek kalo tiap bangun tidur harus bilang “ah,,Cuma mimpi”
Aku capek sebentar- sebentar ngecek inbox, memenuhi rasa was- was, ada balasan dari kamu gak ya?
            Ini memang bukan hal yang gampang untuk bisa menulis tentang kamu. Seseorang yang gak bosennya ngendap di pikiranku. Aku bukan tipe psiko atau posesif yang akan menguntit kemana kamu pergi, mengetahui segala hal tentang kamu, tapi entah mengapa rasa suka ini seperti memaksaku bertindak semacam itu. Sekuat tenaga aku bersikap sedingin es kepadamu,tapi tetap saja es akan mencair melihat anggunnya dirimu,walau sebatas di foto, memang kita belum pernah bertemu, bertatap muka. Di tengah padatnya kegiatan di ksatrian ini, aku sempatkan untuk menulis sesuatu yang mungkin gak perlu ini karna seakan kamu sangat jauh di mato, tapi jenuh juga sih selalu nulis perihal materi pemerintahan yang gak ada habisnya. Aku harap dengan tulisan ini aku bisa keluarkan segala uneg- uneg yang sebenarnya, bisa bebas aja untuk ungkapin perasaanku. Temanya adalah dia, iya masih dia.dengan seribu cerita misteri tentang kehidupannya yang gak akan pernah habis  buat aku bisa menuliskannya di sini. Oh God,,,it hurts my pride when I know I love him. This is not what it`s supposed to be. So so so embarrassing,,,
            Selalu ada saat di mana otak, hati dan bibir gak bisa bekerja sama, gak bisa sinkron. Dan itu semua terjadi setiap kali aku mencoba menguak 1 rahasia kecil lainnya dalam hidupnya, sosok yang slalu memberikan mimpi buruk bagiku,,(macam senior saja),,hehe. Ya mimpi buruk, karena tak mudah hidup menjadi aku yang hanya bisa berharap cuti lebaran dan tahun baru, terpenjara di lembah gunung berabad- abad layaknya avatar,bisa bertemu dengannya dengan sejuta cerita tentang tempat di mana dia menimba ilmu, menantikan cerita- cerita lucunya, dan sesekali berhayal ketika aku mendatangi dia di tengah malam dingin ketika jaga posko nusantara sembari mengucap satu kata ala remaja. “I`m here cause I miss you”
            Rasanya berat, sumpah ana zuzur,,berat untuk bisa ungkapin siapa dia, lebih berat daripada ujian samapta di tengah siang bolong. Jangankan verbal, non verbalpun aku tak kuasa. Menulis tentang dia rasanya seperti menulis tentang sebagian besar dari mimpi- mimpiku. Ya aku memang sempat memimpikan untuk slalu bisa bersamanya, bersama dia, sosok yang tak pernah bisa aku ungkapkan seperti apa bentuk dan rupanya. Awalnya aku begitu takut dengan perasaan yang begitu bergejolak ini. Bukan, aku memang tidak pernah mengartikan sebagai perasaan sayang, apalagi cinta,,tetapi lebih pada simpati, kagum, heran dan akhirnya awfully addictet to know more. Apa sih yang ada dalam diri kamu? Seperti narkoba yang terus membuatku kecanduan, tak bisa berhenti. Andai narkoba seindah kamu ya,,haha
            Aku benar- benar berharap bahwa kamu adalah jawaban dari doa yang kupanjatkan selama ini. God, I truly believe that you listen everything I ask to You. Subhanallah, kadang aku berfikir betapa Tuhan menyayangiku  lebih dari apapun yang pernah aku tau di bumi ini. Mendengarkan segala pintaku, membawaku dalam rencana indahnya. Ahh taruhlah aku suka kamu, but nope! I mean, jangan. Not now! You need to ensure something. Something about how she feels, don’t  hurt your pride even more! Ok, so listen up, I can write anything i want about you, no matter what, but keep it secretly, I mean don’t even mention any clues that will knock you down if he knew it.
            Taukah kamu,aku sering diam daripada hanya untuk menyapamu. Karena diamku ini adalah selalu memikirkanmu. Perasaan ini membuatku takut. Aku takut kamu tau bagaimana perasaan ku. Aku takut kamu tertawa di atas perasaan kecil ini, melihat sifat- sifatmu yang tidak semua aku mengerti. Aku takut kamu menjauh setelah tau mungkin perasaan ini benar- benar ada. Aku sendiri juga gak yakin akan eksistensi dari perasaan ini, perasaan yang bisa membuatku bergejolak hebat tak karuan, tapi juga bisa membuatku menangis pedih ketika kamu mulai bertingkah dengan segala ego mu.  Kurang ajar, tak ada yang bisa aku perbuat untuk mengingkari keindahan- keindahan yang ada di kamu, akan semua warna yang membuatku silau, dan dan tak lagi mampu membuatku melihat jelas akan semua kekurangan dan kelebihanmu, semua bercampur menjadi satu. Kamu yang gak ada capeknya ngendap di kepalaku, siapa sih sebenarnya kamu, yang begitu mudah dan seenaknya datang dan pergi begitu saja, kamu pikir aku ini apa? Jembatan? Warung? Halte?,,Tempat di mana setiap orang bisa freely come and pass by
            Virus Pembodohan masal meraja lela, ternyata memang benar kata Prof. Ermaya. Tiada yang menyuruhku layaknya romusha untuk mencintaimu. Aku juga tidak bisa menyalahkanmu,karena sebelumnya tak ada kontrak bermaterai hukum untuk aku bisa menuntut kamu. Yah semua memang salahku, terakhir,,,satu harapan kosongku dengan harap di tengah penantianku yang panjang,”Jangan tinggalkan aku”, aku takut jika kamu pergi meninggalkan aku. Perihal mimpiku, semoga Dia memberikan jawaban dari doa layaknya doa yang selalu aku panjatkan sebelum aku terlelap dan memimpikanmu.
Selalu menantimu,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
dan menanti,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,


2 komentar:

Unknown mengatakan...

Subhanallah.
Suka banget dengan susunan huruf yang mas ketik dan rangkai

MULIA DARMAWAN mengatakan...

siap trimakasih @seza adelia

Posting Komentar