Sabtu, 23 Juni 2012

KEBIASAAN MEMBENTUK SIKAP SESEORANG


        Tahun 1997 keluarlah Surat Perintah pertama kali dari Kanjeng Mami nomor 001/752/PENGASUHAN/1997 tentang perintah untuk membersihkan rumah setiap pagi bersama kakakku yang pertama. Saat itu aku kelas 1 SD dan kakaku kelas 3 SD, sebelum berangkat sekolah WAJIB untuk nyapu lantai rumah bagian depan (ruang tamu). Karena luas, maka luas bidangnya dibagi 2 antara aku dengan kakakku. Aku awalnya malas dan tidak laksanakan perintah,  dan pasti kakaku melaporkan pada mama, yah kena marah deh, dongkol jadinya, dasar tukang lapor. Saat itulah aku selalu bertanya- tanya, kenapa harus melakukan semua ini?, padahal temen- yang lain sekelas tidak disuruh ibunya seperti ini tiap pagi,,kayaknya sih.
        Sekarang,,,,,aku menginjak pendidikan tinggi di Lembah Manglayang ini. Walaupun sekarang aku pisah dengan ibuku, ternyata penanaman oleh ibuku semasa kecil diambil alih oleh pembinaku dengan konteks yang sama pula. Aku kira tidak ada lagi kerja bakti seperti jaman dulu. Pengaturan mulai bangun tidur hingga tidur kembali, mulai menyapu kamar, merapikan tempat tidur sebelum berangkat kegiatan, almari pakaian wajib rapi, sepatu sandal tertata rapi, lantai sekitar kamar harus bisa untuk berkaca dan seterusnya. Dan pengaturan kehidupan kami di asrama setiap hari akan di cek dan sangat berpengaruh kepada aspek nilai kepribadian. Misteri bertahun- tahun itu akhirnya terungkap sudah ketika pembina mengatakan “Kalian tak akan menjadi pemimpin yang hebat tanpa pondasi yang kuat”. Walaupun sepele berawal dari menyapu rumah bagian depan, ternyata tersirat berjuta hikmah di balik itu. “Habits become attitude”,KEBIASAAN MEMBENTUK SIKAP SESEORANG”. 
Spring Bed Praja, hanya boleh kusut ketika praja dinas istirahat. 
        Attitude atau sikap didefinisikan sebagai kecenderungan untuk berbuat atau mengantisipasi sesuatu. Bagaimana sikap kita pada saat menghadapi tekanan, bagaimana sikap kita menghadapi masa depan, menghadapi kegagalan, dst. Kualitas kepemimpinan  seseorang sangat ditentukan oleh caranya bersikap atau memberikan respon terhadap apa yang berlangsung di sekitarnya. Sikap dibentuk oleh kebiasaan- kebiasaan kita sehari- hari. Sikap adalah kesimpulan dari mata rantai kebiasaan dan pengalamannya di masa lalu. Itulah  sebabnya seseorang yang ingin mengembangkan potensi kepemimpinannya akan selalu memupuk berbagai kebiasaan positif untuk membangun tanggung- jawab, ketabahan, kesabaran, serta cara memandang orang lain dengan cinta.
Sepatu wajib tertata rapi.
      Sikap positif adalah rohnya pemimpin. Dari sikap itu, tumbuhlah optimisme yang luar biasa. Ingat bahwa pikiran manusia mampu melaksanakan apa saja yang diyakininya. Pikiran mampu membayangkan keberhasilan , maka perilaku dan usaha- usaha sahabat akan mengarah kepada apa yang sahabat fikirkan. Sikap positif melahirkan kepercayaan diri, kepercayaan diri melahirkan keberanian, keberanian melahirkan tindakan, tindakan melahirkan hasil, dan hasil akan menentukan nasib kita. Karena sikap dibentuk oleh kebiasaan- kebiasaan kita sehari- hari, bukan suatu hal yang berlebihan jika kehidupan para Praja begitu penuh aturan dan pembina tidak tersenyum seharian jika asrama kotor tidak rapi. Karena kebiasaan yang kecil itu bila tidak dibiasakan, maka akan mempengaruhi hal yang besar nantinya. Semua harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab sebagai peserta didik, karena kualitas seseorang bisa dilihat seberapa jauh rasa tanggung jawabnya.  Intinya bukan hanya sekedar nyapu, membersihkan lingkungan dll, melainkan semakin terbiasa kita hidup rapi, taat asas, tanggung- jawab, loyal, maka ke depan dalam hadapi tugas kita juga akan terbiasa demikian. 
        
IQ Room Praja (ruang belajar)
         So, mari sahabat kita mulai dari sekarang. Dari hal yang paling kecil dan sepele dimana jika itu tidak kita perhatikan, kita bisa tersandung jatuh dibuatnya. Tata kembali pola hidup kita, disiplinkan diri, bersikap yang sopan,tingkatkan kepedulian dan jangan apatis, rapikan meja belajar sahabat, kamar sahabat, lingkungan tempat tinggal sahabat. 


                                            "Terimakasih Ibu"
                                   BHINEKA NARA EKA BHAKTI


Lorong Almari
       



Suasana Kamar





Sabtu Bersih di Nusantara 3 Atas


Jangan apatis
Jangan sok- sok an sesama teman


Ingat!,,penjajahan di atas dunia harus dihapukan

Lakukan dengan ikhlas dan rasa korsa
diperankan oleh: A Lufieq, Mulder, Riefad Muslimin, Hairun Daeng, 

Rabu, 06 Juni 2012

BERANI GAGAL


Ujian seseorang adalah perjuangan yang ia perjuangkan
Ketabahan yang ditunjukkan setiap hari
Bagaimana ia berdiri tegak dan tabah
Menghadapi goncangan dan penderitaan yang sudah menjadi takdir
Pengecut pun dapat tersenyum bila tidak ada yang ditakutkan
Ketika tidak ada rintangan
Namun lelaki sejati harus sanggup menerima keadaan
Manakala orang lain berlagak seperti bintang
Bukan kemenangan yang penting
Tetapi perjuangan yang diperjuangkan seseorang
Orang yang; bila ia terjepit dan terpaksa
Masih mampu berdiri tegak dan tabah
Menghadapi cobaan dan takdir dengan bangga
Meski berdarah, pucat, dan benjol
Dialah orang yang akan sukses di akhir hayatnya
Karena dialah orang yang berani gagal

Kebanyakan semangat orang luntur, karena tidak digunakan, dan bukannya aus akibat terlalu banyak digunakan

Perjuangan itu kesempatan. (Napoleon Hill)

Anda memerlukan sebanyak mungkin 'pengalaman pahit' untuk melahirkan keunggulan. (Richard Nixon)

Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Usaha dengan keras adalah kemenangan yang hakiki. (Mahatma Gandhi)

KEKAYAAN, KESUKSESAN DAN CINTA



            Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua. Wanita itu berkata, "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut. Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang? Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar." "Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali," kata pria itu.
            Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini. Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam. "Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama", kata pria itu hampir bersamaan. "Lho, kenapa?" tanya wanita itu karena merasa heran. Salah seorang pria itu berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, "Dan sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama Cinta. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu." Wanita itu kembali masuk ke dalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran. "Ohho... menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan. Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "Sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen gandum kita." Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Cinta yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Cinta." Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk si Cinta ini ke dalam. Dan malam ini, Si Cinta menjadi teman santap malam kita."     
             Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. "Siapa diantara Anda yang bernama Cinta? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kami malam ini. Si Cinta bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho... ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan, "Aku hanya mengundang si Cinta yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga? Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan, "Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Cinta, maka, kemana pun Cinta pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Cinta, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami buta. Dan hanya si Cinta yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini.


Minggu, 13 Mei 2012

PILIHAN


      Banyak pilihan kadang juga buat bingung, terlalu sedikit alternatif juga kurang mantap. Dan sering sekali kita dihadapkan pada 2 pilihan, kanan atau kiri, ya atau tidak, itupun sudah sangat sulit sekali. Kalau dalam birokrasi, jika memilih ”Ya” kurang tepat, maka pilihan “Tidak” belum tentu tanpa resiko. BBM naik apa turun, rasanya sangat sulit untuk mengucapkan kata yang tak lebih dari 5 huruf. Jadi segala keputusan tentu ada min dan plus nya dan pilihan itu ada di tangan kita masing- masing sebagai makhluk terhormat. Terkadang kita sampai menyalahkan Eyang Adam, kenapa dulu dia mau dipindahtugaskan dinas di bumi yang ruwet ini, andai dulu masih eksis di syurga otomatislah saya gak perlu capek- capek push up dan lari setiap hari,,,haha.. Coba kalau kita semua di surga, rasanya akreditasi kita sebagai makhluk paling terhormat dipertanyakan oleh musuh kita “Iblis”. Makanya Pencipta menurunkan kita di bumi dengan serangkaian cobaan yang silih berganti datang, untuk menyeleksi integritas mana yang benar- benar manusia sejati dan yang termasuk golongan Iblis. So, seburuk apapun keputusan yang telah ditetapkan, semua pasti ada hikmah.
       
        Yah tentang suatu keputusan yang harus dipilih, berdasarkan teori di atas sangatlah mudah, tapi,,,,.Tentang esok masalah weekend tanggal 16,17,18,19,20 ternyata juga harus buatku “Topo Bhroto” antara tugas dan engkau, Antara aku laksanakan tugas kewajibanku dan hakku untuk liburan di saat yang bersamaan. Perlu engkau ketahui, kadang rindu ini teramat sangat muncul begitu saja dan menyiksaku, agar sakau ini tak menyakitiku maka ku sibukkan saja diriku dengan wahana kegiatan di sini. Kadang aku juga tak bisa membayangkan bagaimana beratnya penugasan saat di lapangan nanti. Maka sudah aku biasakan dari sekarang untuk jarang menyapamu agar engkau terbiasa nantinya. Aku yakin nantinya kamu pasti kuat, karena aku tau bahwa kamu seseorang yang siap dengan segala kondisi. Status di pundakku ini hanya alat untuk mengabdikan diriku saja pada negara karena telah banyak selama ini negara berikan kepadaku, dan tentu itulah yang diharapkan segenap tumpah darah ini. Bagiku Tempat pendidikanku saat  ini hanyalah untuk mendapatkan tahta, dan dengan kita bisa memegang amanat penuh tanggung- jawab dengan tahta yang dimiliki, kita bisa merubah sistem yang sudah begitu carut marut ini.  Sudah aku rencanakan bahwa statusku ini bukan tempat mata pencaharianku, karena aku yakin  Allah Maha Kaya dan Pemurah. Pokoknya adalah yang telah aku rencanakan,haha.

Jangan takut, sudah sepantasnya tugas aku laksanakan dulu, tapi yakinlah aku akan hadir di hadapanmu suatu saat.

Jumat, 11 Mei 2012

KENAPA


            Ketika,,,,,,,,,
>Bangun pagi: KENAPA cepat sekali menghadapi hari yang sial dan melelahkan lagi, padahal barusan saja tidur,,,hrrgrgrh,,KENAPA harus dengan peluittt, Bom, gedor pintu,tak bisakah lebih sopan,,,
>Shalat subuh: KENAPA pikiran gak tenang, antara Pencipta dan dihukum pengasuh karna telat aerobik
>Aerobik: KENAPA harus pakai lari ke lapangan , yah telat lagi, astaga guling, jungkir, merayap, ,,,,
>Makan mensa: KENAPA duduk saja harus diatur, pakai upacara makan segala,,,
>Upacara: KENAPA panas sekali cuaca, bisakah upacara sambil duduk, bapak rektor yang terhormat bisakah diringkas pidatonya, kenapa kami selalu dimarah dan disalahkan,,,
>Belajar di kelas: KENAPA Dosen killer sekali, padahal ngantuk sampe, kemarin malam belum sempat tidur,,,
>Berjalan di ksatrian: KENAPA harus jalan kaki, baris pula, Kapan  boleh naik motor di dalam ksatrian,minimal bolehlah pakai sepeda, terlalu luas areanya, siapa pula yang buat ini kampus,,,
>Bertemu dengan senior: KENAPA ketemu “Beliau” lagi,,,,kenapa makhluk senior itu diciptakan di bumi ini (padahal sekarang aku juga udah agak senior)
>Disuruh pembina: KENAPA harus aku lagi, aku benci menjadi orang yang diharapkan
>Dihukum pembina: KENAPA begini, papiku saja di rumah tak pernah menyuruhku begini,,,,kapan ini berakhir,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,dst,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,KENAPA ,"NYAPO nDADAK NGENE KIE” (java language)
            Itulah sepenggal cerita tentang aku ketika dulu masih awal- awal pendidikan tingkat 1 (Muda Praja), tingkat dimana masa- masa masih hitam, jelek, bau, kucel yang sebenarnya lemah. Padahal waktu itu aku merasa kuat, setiap hari fitnes, lari, push up dll. Tapi itu fisik, ternyata jiwaku sangatlah lemah. Dalam seharipun, serasa tiada mungkin tanpa ku tinggalkan kata “KENAPA” sebagai bukti ketidak berdayaanku di hadapanNya. Tulisan ini terinspirasi ketika tadi pagi aku mengeluh lagi setelah pulang dari tugas jaga posko semalaman tidak tidur, ketika itu kulihat seorang ibu- ibu yang bekerja sebagai pegawai tidak tetap di kampus berlomba- lomba mencari sampah plastik yang dapat didaur ulang. Tentu itu penghasilan tambahan bagi beliau, karena sifatnya sampingan, pagi- pagi sekali mereka harus bergegas, bersaing dengan kawan beliau karena ketika matahari telah terbit mungkin ada pekerjaan lain menunggu yang tak bisa ditinggalkan. Tepat pukul 03.00, tiga orang ibu yang berumur sekitar 55 tahun kurang lebih melintas di hadapanku. “Punten ibu”,sapaku,,,,”Iya Asep,ibu izin cari sampah plastik dulu ya”(asep:panggilan kepada laki-laki,sunda language,klo jawanya “mas”). Seketika dongkol yang ku rasakan ketika semalaman jaga pos sirna, sekitar 5,5 detik pandanganku terpaku pada ibu- ibu tadi yang berjalan menjauhiku. Yah suasana ksatrian pada jam 03.00 itu masih sepi sunyi, gelapnya membuat tidak heran bila tiba- tiba datang makhuk Allah yang tak diharapkan.
            Bagaimana mungkin ibu tadi dengan tulus masih bisa tersenyum. Sedangkan aku ketika bangun pagi diiringi teriakan- teriakan pembina “mentolo” harus marah- marah hingga kadang keluar kata- kata kotor. Astagfirullah, aku memang seringkali lupa akan jutaan hinggal milyaran nikmatMu. Tapi kenapa tidak seketika gunung manglayang itu kau timpakan ke tubuhku ku ya Allah melainkan masih saja Engkau bersabar memberiku hidup di dunia ini. Fenomena yang hanya beberapa detik itu membuatku seharian merenung, baru aku sadar makna keluhku sebagai bentuk demoku kepadamu, ketidakterimaanku, tidak bersyukurnya akan kasihMu. Pantaslah hingga Kau turunkan Ibrahim ayat 7, sangat pendek ayatnya, tapi sungguh sulit diimplementasikan.  Padahal aku tau, makan d sini gratis, biaya kuliah, pelatihan, pembinaan, ilmu, asrama, springbed, fasiltas asrama, pakaian dari ujung kepala hingga kaki, air, listrik, dll semuanya gratis. Malah uang saku, gaji per bulan, lulus langsung penempatan tugas hingga janji akan jabatanpun tak membuatku membuka mata padaMu.
            Teringat ketika apel pagi Kepala Bagian Pengasuhan, Bapak Syamsu Khoirudin pernah menyampaikan tentang apa itu SIAL. “Yah kalian mungkin  merasa setiap hari adalah hari sial buat kalian, setiap hari harus menghadapai apa itu yang namanya hukuman (bagi yang melanggar), beratnya kegiatan di dalam kesatrian, tapi ingat para praja, berapa ribu orang di luar sana ingin memakai uniform seperti kalian. Jadi se sial- sialnya kalian yang telah berdiri di kesatrian ini, pada hakikatnya termasuk orang beruntung ,,,,,,,,dst”. Pesan Itulah yang selalu menguatkanku, belajar unuk KUAT,  TENANG, TEGAR dan BERSABAR dalam kondisi suburuk apapun. Sekali lagi tentang Sabar,kenapa ibuku selalu berpesan “sing SABAR yo le”, ketika melepas keberangkatanku dari terminal Maospati menuju kesatrian ini, bukan pesan untuk belajar giat, latihan yang serius dll, karena memang bersabar itu perlu ilmu yang tinggi dan sulit. Bersabar, walau sebenarnya di dalam hatiku beribu- ribu ketidak terimaan muncul. Ingat rekan- rekan, pada hakikatnya kita masih dalam masa penggemblengan, bagaimanapun juga harus menjadi orang yang kuat dan “gak boleh nangis” dalam menghadapi segala hal, karena dunia luar akan lebih keras dan sulit, sehingga diharapkan kita menjadi orang yang paripurna ketika kita lulus nanti, di manapun tempat kita belajar / kuliah saat ini.
            Astagfirullah. Wahai Zat Yang Maha Membolak- balikkan hati,,,tetapkan dan teguhkanlah hati kami, kokohkan integritas dan kuatkan komitmen kami dalam belajar, di manapun kampus tempat kami belajar.  Masyarakat kita di luar sana menanti Dharma Bhakti kita..

Always pray,,,
Alhamdulillah,,,
Alhamdulillah,,,
Alhamdulillah,,,
Alhamdulillah,,,
Alhamdulillah,,,
Alhamdulillah,,,
Alhamdulillah.



Minggu, 22 April 2012

FILOSOFI KESATRIAN IPDN

         Wow,,sambil mlongo aku lihat saja sosok gerbang yang benar- benar belum pernah terlintas di fikiranku. Kata “megah” itu belum cukup untuk menggambarkan perasaanku melihat bangunan raksasa yang menjulang ke langit. Dalam hati berkata “Gerbangnya saja sebesar ini, apalagi dalamnya, kayak apa ya”, belum lagi diskripsi tentang senior- senior ganas  yang masih kental di fikiranku. Senang,deg- deg an, takut, ngeri, ragu- ragu, menjalani pantukir pusat di Kesatrian (kampus) IPDN Jatinangor 2009. Bismillahhirrahmanirrahim,Assalamualaikum (macam ada penghuninya saja),,,,lantunan spontan namun pelan saat pertama kali aku ucapkan tatkala langkah kaki mulai melintasi gerbang raksasa itu diiringi teriakan senior yang agaknya kurang berahabat, “Semut putih (panggilan calon praja yang melaksanakan pantukhir,karena capra masih memakai baju kemeja putih),cepat angkat tas kalian, jalan jongkok sampai Balairung jend. Rudini!”. Ya Allah, mimpi apa kemarin. Jauh – jauh perjalanan dari Jawa Timur, badan masih pegal- pegal gini, bukannya disambut hangat. Hanya tulisan “Siapkan Mental Dan Fisik Anda,Ragu- Ragu Kembali”  terpampang besar yang senantiasa menyambut kedatangan capra. Tapi kayaknya gak ada istilah ragu- ragu kembali,justru kalau ragu- ragu, di sini gak akan bisa kembali, lawong gak punya ongkos (uang dibatasi) untuk balik ke jatim, dijaga ketat, gimana bisa kabur.
            Hanya dapat pasrah meratapi nasib,mimpi baik atau buruk masuk di Kesatrian ini. Bicara masalah penyambutan yang kurang bersahabat dll, mestinya itu merupakan hal yang sangat wajar melihat filosofi kampus yang telah dibuat sedemikian rupa oleh perancang yang benar- benar mencerminkan nilai- nilai sulitnya perjuangan bangsa Indonesia. Mempersiapkan kader aparaturnya memahami arti konstruksi setiap bangunan untuk bangkit dan berkarya, membangkitkan nilai-nilai luhur Nusantara, yang tertuang di dalam Pancasila yang merupakan representasi dari nilai-nilai luhur budaya Indonesia. Konon kesatrian ini adalah bekas tempat terjadinya pemberontakan dari serangan DI/TII (Negara Islam Indonesia) terhadap Negara Indonesia yang baru saja merdeka pada waktu itu. Apa itu DI/TII? Cari sendiri di mbah google ya. Karena telah terjadi pertumpahan darah, wajar bila banyak cerita- cerita dari masyarakat maupun pendahulu tentang keanehan, mitos dan cerita- cerita yang berbau mistis (angker maksudnya, masak gak tau sih). Tapi yang mistik- mistik  itu tidak masuk dalam bahasan filosofi ya, langsung saja masuk pada inti perbincangan kita.

 Gerbang IPDN




AWAL PEMBANGUNAN




         Biaya untuk membangun gerbang ini sampai 2 milyar, berbentuk kerucut yang dibelah menjadi 4 bagian. Di tengah- tengah bangunan ini terdapat patung praja dan wanita praja. Mahalnya cost untuk membangun gerbang ini bukan tanpa arti, bangunan berbentuk kerucut ini melambangkan gunung yang di dalamnya terdapat kawah panas yang membara, menggambarkan layaknya legenda ramayana Gatutkaca yang pernah digodok dalam kawah candradimuka hingga melahirkan sosok ksatria yang kuat, berjiwa besar, berpegang teguh pada prinsip, menolong sesama, dan berani membela kebenaran sehingga tempat ini disebut KESATRIAN (tempat para ksatria), bukan dengan sebutan kampus. Jadi dari awal ketika saya menginjakkan kaki di kesatrian ini, sudah diperingatkan bahwa di sini bukan tempat untuk bermanja- manja, bermain, berenjoy- enjoy melainkan harus siap digembleng, ditempa, digodok, melepaskan atribut sebagai anak bupati, gubernur bahkan jendral sekalipun untuk menjadi sosok Satrio Piningit, para kader aparatur negara yang diharapkan menjadi birokrat dan negarawan di masa yang akan datang. Namanya digodok, tentu panas, melelahkan, sakit, tidak semua bisa bertahan, dan tentu bukan merupakan tempat yang nyaman di bumi ini. Yang awal- awalnya saat masih duduk di bangku SMA masih culun, gagap, banci, jalan kaya putri solo, pengecut, penakut, mental tempe, krempeng, gak berbentuk layaknya kucing kelaparan, setelah mengalami proses di sini,keluar gerbang wajib berubah menjadi Singa yang buas tapi baik hati (emang ada ya singa kayak gituan).







 Gunung Manglayang

TAMPAK PUNCAK MANGLAYANG DARI DEPAN
            Puncaknya bisa disaksikan dengn jelas tatkala kita berdiri di depan gerbang . Jadi seakan- akan kesatrian ini berkiblat ke arah gunung manglayang, karena masih berada di area pegunungan maka kesatrian ini memiliki kemiringan 10- 15 derajat sekaligus merupakan keunikan tersendiri yang menjadikan kampus ini pernah menyandang gelar sebagai kampus termegah se Asia Tenggara. Bagi yang tidak terbiasa olah raga, dipersilahkan berjalan saja (gak usah lari) memutari 1 ksatrain, pasti encok, reumatik  pegelinunya kumat. Karena terletak di kaki Manglayang, maka Kesatrian IPDN sering disebut kawah candra dimuka lembah Manglayang. Ketinggian Manglayang sekitar 1800 mdpl ini sering digunakan oleh praja dalam berbagai wahana kegiatan, salah satunya agenda Pembaretan (Pengambilan Baret)  dan pengambilan Lencana Korps Praja setiap tahunnya. Puncak aslinya terlatak di belakang puncak bayangan yang tampak pada gambar, ketika ditarik garis lurus, maka akan menunjukkan sejajar dari gerbang sampai puncak manglayang. Filosofinya adalah Praja harus mempunyai cita- cita yang tinggi dan harus dapat mencapai puncak dari apa yang menjadi harapan dan amanat negara.


Kesatrian Berbentuk Pena

TAMPAK DARI ATAS
            Bila dilihat dari satelit maka akan tampak seperti gambar berikut. Kesatrian seluas 280 hektar ini memang sudah dirancang sedemikian rupa, menggambarkan senjata seorang pamong dalam bertugas adalah pena dalam artian melalui kebijakan, keberanian untuk menetapkan keputusan dan cerdas dalam memecahkan persoalan yang dihadapi. Melihat kondisi sekarang, musuh kita tidak menjajah dengan fisik, senapan dan sebagainya melainkan dengan belenggu ekonomi, moral, diplomasi, budaya, gaya hidup yang sudah tidak sesuai dengan ideologi kita. Maka filosofi pena di sini adalah tugas pokok Praja adalah belajar, menuntut ilmu setinggi- tingginya tentang berbagai macam kebutuhan negara baik di masa sekarang maupun masa depan. Sistem pendidikan di IPDN terdiri dari 3 aspek, yaitu pengajaran, pelatihan dan pengasuhan.
            Aspek pengajaran yaitu transfer knowledge, seperti halnya perkuliahan di universitas lain. Materi yang dipelajari mencakup segala macam aspek pendukung pemerintahan mulai dari ekonomi, keuangan, politik, kebijakan dll dengan prinsip generalis bukan specialis dengan harapan praja mengetahui segala aspek pemerintahan dan siap ditempatkan dalam segala bidang pemerintahan.
            Aspek Pelatihan yaitu transfer skill. Selain tau teori, Praja harus ahli dalam prakteknya.
            Aspek Pengasuhan yaitu penanaman sikap kepamongan mulai dari loyal, disiplin, respect, sigap, tanggap, berani, jujur, kepemimpinan ASTHA BRATA, kerapian performance dan berdedikasi. Semua unsur tadi mendapat penilaian dari pihak pengasuh/ pembina. Terdapat reward untuk yang berprestasi dan punishment yang mendidik bagi Praja yang melakukan kesalahan.
            Ketiga aspek tadi masing- masing memiliki nilai dan setiap semester nilai tadi diterbitkan. Total dari SKS yang harus ditempuh praja selama 4 tahun adalah 254 SKS. Melihat bobroknya mental oknum pejabat di Indonesia, banyak yang pintar tapi tidak tau arah, diharapkan Praja bisa menciptakan pembaharuan dalam birokrasi, berpegang teguh pada prinsip prinsip tidak hanya pintar tapi terlebih mempunyai sikap dan akhlak yang baik.


Pohon dan Bendera Serba Berjumlah 17 di Sekitar Lapangan Parade
            






           Kenapa 17?...Pasti semua dapat menebak,,,,,,ya anda betul sekali. Angka keramat yang menunjukkan tanggal kemerdekaan Negara Indonesia.


Kelapa Sawit Yang Tertanam di Sekitar Jalan Protokol dan Anak Tangga
            Berjumlah 45 buah tertanam rapi dan rindang sebagai peneduh bagi siapa saja yang berjalan di bawah naungannya. Dan jumlah anak tangga di seluruh kesatrian IPDN berjumlah 1945 buah. Siapa yang mau membuktikan, dengan senang hati silakan hitung mulai dari jumlah anak tangga semua barak, Set Bawah, Tangga Seribu, Gedung Nusantara dan Balairung.



Pohon Cemara di Plasa Mensa
            Karena bulan kemerdekaan kita adalah Agustus, tentu jumlahnya ada 8 buah. Jadi kalau digabung mulai dari bendera, kelapa sawit, anak tangga dan pohon pinus, menunjukkan hari proklamasi Indonesia yang sangat bersejarah yaitu 17 Agustus 1945.



 “Bhineka Nara Eka Bhakti”
DI GEDUNG GRHA WYATA PRAJA
            Bhineka yang berarti keanekaragaman, terbukti dengan hadirnya berbagai macam suku etnis, budaya, agama, warna kulit dari sabang sampai merauke bisa ditemui di IPDN. Hampir setiap putra daerah perwakilan  kabupaten se Indonesia ada, mulai dari abang, mas, uni, mbakyu, mpok, akang, kakak, daeng lengkaplah sudah. Kita akan tau kemajemukan, watak, sifat dan keunikan rekan- rekan se Indonesia . Maka bisa dikatakan miniaturnya Indonesia adalah IPDN, mana ada kampus di Indonesia selengkap ini hayo, inilah lem perekat bangsa, diharapkan nantinya ketika Praja bertugas, bisa menjadi pelopor garda terdepan dalam rangka menjaga keutuhan NKRI bersama Taruna Akabri dan Akpol, peningkatan nasionalisme dan merekatkan kembali sendi- sendi kelemahan di daerahnya yang merupakan titik pecahnya persatuan dan kesatuan. Kalau ingin belajar memimpin Indonesia, bisa di implementasikan di kampus ini, tidak semua sejalan dengan pemikiran kita, kadang ribet juga. Lawong sesama suku saja masih sering terjadi salah faham, apalagi memimpin orang yang memiliki latar belakang berbeda. Maka dari itu, tidah mudah bisa memimpin Indonesia tapi tidak ada yang tidak mungkin. Keberagaman bukanlah merupakan suatu kelemahan, tapi harus dapat dijadikan suatu power bagi bangsa ini. Maka semboyan “Bhineka nara eka Bhakti” mempunyai filosofi keaneka ragaman, tapi satu pengabdian untuk Indonesia.



Abdi Praja, Dharma Satya, Nagara Bhakti
ABDI PRAJA
NAGARA BHAKTI
BALAIRUNG JENDRAL RUDINI
            Tulisan semboyan ini terpampang jelas dan besar di samping kanan kiri lapangan parade. Setiap praja harus tulus mengabdi, dengan ikhlas menyerahkan jiwa raganya untuk setia dan berbakti kepada negara Indonesia.



Lapangan Parade
LAPANGAN PARADE
            Rumputnya memang kualitas 1, tapi jangan salah, ini bukan lapangan sepak bola melainkan tempat yang sakral untuk menanamkan, memupuk dan pembinaan mental, fisik, kejuangan dan kebangsaan. Lapangan parade ini biasa digunakan untuk upacara, peringatan hari besar, penyambutan tamu negara dan apel – apel tertentu. Hijau rumput ini menjadi saksi bisu tangis haru para lulusan IPDN saat dilantik Presiden RI dari masa ke masa menjadi Pamong Praja Muda.




Tangga Seribu

TANGGA SERIBU
RUANG KELAS BERADA DI SAMPING TANGGA SERIBU
NAMA KELAS BERUPA NAMA KERAJAAN
GEDUNG NUSANTARA
            Membentang dari Lapangan Parade hingga gedung nusantara. Tapi tangga ini bukan untuk dilewati karena terdapat filosofi nilai perjuangan bangsa Indonesia yang harus dihormati. Ada doktrin dari senior, “Bila kamu melewati tangga ini satu langkah, maka kamu harus mundur 2 langkah”. Intinya tangga ini dibuat bukan untuk dilewati melainkan tempat sakral yang mengingatkan tentang bagaimana sulitnya merebut kemerdekaan. Tepat di samping tangga ini terdapat kelas di mana nama- nama kelas adalah mencerminkan nama kerajaan se Indonesia yang berusaha menyatukan seluruh bagian di Indonesia dan berjuang melawan penjajahan. Mulai nama kerajaan besar Majapahit, Mataram, Sriwijawa, Padjajaran, Kutai, Kediri, Demak sampai kerajaan kecil seperti Kutamaya, Bone, Trenggano dll. Kelas ini berjajar mengiringi tangga seribu sampai atas menuju gedung nusantara sebagai puncaknya. Sehingga mengandung maksud kemerdekaan Indonesia ini melalui perjuangan yang sangat panjang, lama, penuh penderitaan, kesengsaraan rakyat, dan tidak mudah. Perlawanan terhadap penjajah dari berbagai penjuru daerah dan kerajaan hingga akhirnya tercapailah cita- cita leluhur kita, satu kesatuan yaitu “Nusantara”.



Nama Barak adalah “Nusantara”
            Terdapat 33 barak (asrama) sebagai tempat tinggal Praja. Untuk membedakan barak satu dengan lainnya diberi nama Nusantara 1 – Nusantara 33. Dalam satu barak diacak dan terdapat perwakilan tiap provinsi se Indonesia sehingga diharapkan terjadi integrasi, bisa memahami karakter, sifat, watak dan perilaku budaya di Indonesia. Proses Integrasi ini tidaklah mudah, kalau hanya kenalan semua pasti bisa. Tapi kalau sampai pada tahap memahami, saling menolong, Ambeg Paramaarta (mendahulukan kepentingan umum di atas pribadi)  memerlukan proses dan waktu. Maka selalu ditanamkan yang dinamakan korsa (satu sepenanggungan) agar terjadi kesatuan dan rasa saling memiliki antar sesama.

            Wah sudah lumayan banyak nulisnya, pegel juga tangan, otaknya juga sih. Bagi pembaca, sebenarnya masih banyak tempat sakral penuh filosofi lainnya yang menjadi harapan dari perancang untuk Praja yang menjalani pendidikan di Kesatrian Lembah Manglayang ini. Dibangun pada tahun 1988 oleh gagasan Jendral Rudini yang ingin menyatukan APDN yang tersebar di seluruh nusantara. Tapi siapa perancang kemegahan kesatrian ini,,,,,,,?yak anda salah,,,,tunggu di episode berikutnya.

SATU NUSA SATU BANGSA SATU BAHASA
“INDONESIA”
BHINEKA NARA EKA BHAKTI
“PRAJA”

Rabu, 04 April 2012

MIMPI KEMARIN

                Lari dengan mengendap- ngendap di kegelapan hutan belakang ksatrian,,sejenak berhenti perhatikan kondisi, q tengok ke kanan dan kiri. Aman,lanjutkan lariku untuk menemui kamu. “Ayo kita keluar dari hutan ini,”sambil memegang tanganmu, setelah q temui kamu sendirian di heningnya hutan. Gaun putih yang kau kenakan membuat pertanyaan aneh,,knapa juga lo kamu pake gaun itu,pdahal ini kan di hutan.sudahlah,lanjut q pacu lariku dengan genggaman erat tanganmu. Nafasmu yang sekarat memaksaku benhenti sejenak tuk tenangkan kamu. Sebenarnya aku juga gk faham kenapa lo harus lari. Melihat bening matamu yang penuh harap tapi sayu,kau berucap, “aku rindu kamu,” dan ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,(mohon maaf sensor). E,,,tak tau dari mana arahnya atau mereka sejak awal mengirim tim intel densus 76, Terhanyut kenikmatan, tiba- tiba mobil patroli yang biasa di posko manggala memergoki kami dengan sirine bisingnya,”Kesini kalian Praja!”. Apa boleh buat,lari dan terus lari. Bingung, cemas, takut, skorsing, turun tingkat, pecat, di guling, jungkir, kepal, jalin, jari,,,semua terblender di fikiranku,apakah kami akan ditangkap, soalnya lari kamu pelan sih.
                Dalam sensor ini,benar- benar ku rasakan aroma tubuhmu,juga semua bagian daerah tanah sengketa ambalat. Sungguh mrupakan bab yang belum pernah q bahas dan penuh dengan kelembutan. Benar- benar rasanya seperti menikmati es cendol magnum , melet2 sambil merem. Dan paginya,,,,,,, hufffffffttttt,,,ternyata mimpi di tengah malam walau seakan nyata. Bangun tidur dengan berontak dalam hati, gak trima aku, gk  mungkin ini hanya mimpi. Wajib nyata!! Makanya ceritanya pasti aneh dan gak nyambung to,hehe. Sekali lagi emang karakteristik mimpi menurut Prof. John Bacht adalah tiada keteraturan, tiba- tiba,tapi terasa nyata walau dirasa aneh. Ya itu mimpi kemarin malam. Aku lihat kamu lagi, sangat jelas itu adalah kamu. Kamu yang belum pernah aku temui, sudah beraninya ganggu tidurku lagi.
                Aku bisa buatmu menjadi seorang permaisuri memakai mahkota berlian dengan segala pernak- pernik indah selimuti tubuhmu. Aku bisa membuatmu jauh lebih hebat daripada ratu Inggris ato Lady Diana, berdua kita buka jendela,melihat ribuan rakyat jauh di bawah dengan teriakan turunkan BBM, eh teriak kebahagiaan kali ...Itu anganku yang akan aku wujudkan padamu. Sayang seribu sayang, layaknya aku akan menyelamatkanmu dalam tragedi Titanic, aku menyelam tuk menggapaimu, tapi kamu sudah terlalu dalam. Ku pacu lebih dalam, kau semakin tenggelam lebih dalam juga. Dingin tiada tara menyelimutiku dan,,,semakin gelap saja hingga pandanganku yang terbatas tak mampu mengintai cantik parasmu lagi. Oh tidak, Perlu aku akui, aku ini senior keras di ksatrian lo, aku lewatpun junior cari jalan tikus daripada harus bertemu denganku. Tapi seorang Jendral Napoleon Bonaparte pun luluh tak berdaya di hadapan Cleopatra. Jadi seorang Gubernur Mulia bisa dong ikut- ikutan. Tak taulah ada apa denganmu. Berfikirlah dua kali, bila kurang, sampe seribu kali pun tentang tanganku yang masih sangat terbuka menyambut kasihmu. Apa kau fikir aku ini diam dan sudahi pengembaraanku tuk menggapaimu. Justru aku tak tenang,sulit sekali untuk tidur, padahal besok masih ujian juga.
                Hingga tadi pagi masih ku renungi tentang dirimu, melihat jauh indahnya hujau- hijau di jendela barak dengan sedikit nglamun. “Oe, mandi dulu sana, gilani gak pake baju lagi, sebentar lagi mensa”.Masih sunyinya malam ini, sendiri ku lewati....
                                                                  _Love you_
                                                                                                                        Jatinangor, 4 April 2012
                                                                                                                           Gubernur Jawa Timur

                                                                                                                                       ttd

                                                                                                                             Mulia Darmawan

Sabtu, 31 Maret 2012

Kenaikan Harga BBM Tertunda

Akhirnya rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) telah diputuskan pada Sabtu, 31 Maret 2012. Keputusan ini diambil melalui voting pada rapat paripurna DPR yang berakhir pukul 01.00 dini hari.  Dapat dipastikan bahwa harga BBM tidak akan mengalami kenaikan per 1 April hari ini.
Setelah melalui perdebatan yang cukup alot, akhirnya pilihan mengerucut pada 2 opsi. Opsi pertama menyatakan secara bulat menolak kenaikan harga BBM. Sedangkan opsi yang kedua menekankan pada pemberian wewenang kepada pemerintah untuk melakukan penyesuaian harga BBM jika harga minyak mentah (Indonesia Crude Price/ICP) mengalami kenaikan / penurunan rata-rata 15% atau lebih dari harga yang telah disepakati dalam APBN-P 2012, yaitu sebesar USD 105/barel selama kurun waktu 6 bulan. Opsi pertama didukung oleh 82 anggota DPR dari PKS dan Gerindra, sedangkan opsi kedua didukung oleh 356 anggota DPR dari Demokrat, Golkar, PAN, PKB, dan PPP. Partai Hanura dan PDIP (93 orang) melakukan walk out pada saat  voting dimulai.
Dengan demikian dapat dipastikan bahwa paling tidak selama 6 bulan kedepan tidak akan terjadi kenaikan harga BBM di Indonesia.
Dibalik Subsidi BBM
Rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM disebabkan oleh membengkaknya konsumsi BBM yang sebelumnya ditetapkan sebesar 40 juta kiloliter untuk APBN 2012. Bedasarkan data empiris bulan Januari-Februari 2012, konsumsi BBM bersubsidi mengalami kenaikan sebesar 18% menjadi 47,8 juta kiloliter. Informasi ini berdasarkan paparan dari menteri keuangan RI, Agus Martowardojo. Jika harga BBM tidak dinaikan akan terjadi peningkatan jumlah subsidi BBM sebesar 24,6 triliun. Dengan demikian total jumlah subsidi energi akan menjadi 290,6 triliun (BBM, listrik, dan cadangan risiko energi) atau setara dengan 20% dari anggaran Negara tahun 2012.
Selain itu kenaikan harga minyak dunia yang terus melambung dan sempat menyentuh harga USD 122 perbarel pada bulan Februari juga menjadi pertimbangan dalam menaikan harga BBM. Kondisi dunia yang terus bergejolak seperti saat ini memicu pergerakan harga minyak dunia semakin liar. Disisi lain,Indonesiasaat ini telah menjadi negara net importir minyak. Total lifting berdasarkan asumsi APBN-P 2012 sebesar 930.000 bpd. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri, pemerintah harus melakukan impor minyak mentah sekitar 500,000 bpd. Oleh karena itu dengan naiknya harga minyak international, maka anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk mengimpor minyak tersebut akan semakin besar. Kondisi ini dipandang akan semakin memberatkan APBN 2012, terlebih jika terjadi defisit anggaran lebih dari batas aman 3% seperti yang diamanatkan dalam undang-undang.
Lantas, apakah betul jika harga minyak naik pemerintah akan semaki tekor? Sebenarnya tidak seratus persen benar. Ingat meskipun kita net importir minyak, tapi negara masih memiliki kemampuan untuk memproduksi minyak sebesar 930.000 bpd. Jumlah ini sebagian di olah menjadi BBM melalui kilang-kilang pertamina dan sebagian lagi di ekspor ke pasar luar negeri. Biaya yang dikeluarkan untuk megolah minyak mentah menjadi BBM sekitar 15 dollar per barel. Ini merupakan biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah selain biaya recovery yang diberikan kepada KKS.
 


Dari biaya yang dikeluarkan tersebut, pemerintah menjual BBM bersubsidi sebesar 4,500 per liter. Pemasukan dari jualan BBM subsidi ditambah dengan hasil jualan minyak mentah yang diekspor keluar negeri sebetulnya lebih besar dari biaya yang telah dikeluarkan untuk proses pengolahan minyak dan biaya recovery. Dari sini sebenarnya pemerintah masih untung. Namun demikian, keuntungan tersebut akan semakin kecil karena digunakan untuk membeli minyak impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sebesar 500,000 bpd. Jika dihitung selisih total antara pendapatan yang diterima pemerintah dengan total biaya yang dikeluarkan, menurut perhitungan para ahli sebenarnya pemerintah masih untung sebesar kurang lebih 90 triliun rupiah. Keuntungan ini menjadi salah satu sumber pendapatan APBN. Jadi dari sudut pandang ini sebernanya pemerintah tidak tekor sama sekali.
Dengan naiknya konsumsi BBM bersubsidi di dalam negeri dan naiknya harga minyak dunia, akan berpotensi untuk menurunkan pendapatan yang diterima oleh pemerintah. Oleh karena itu, dikhawatirkan kondisi ini akan berdampak pada stabilitas anggaran negara, yaitu membengkaknya defisit APBN melebihi 3%.
Demo yang ‘Rusuh’ dan ‘Anarkhis’
Rencana kenaikan harga BBM oleh pemerintah per 1 April telah mendapat tanggapan yang cukup luas dari masyarakatIndonesia. Demo untuk menentang kenaikan harga BBM berlansung hampir diseluruhkotabesar diIndonesia, sepertiJakarta, Makasar,Bandung,Medan, Yogjakarta,Surabaya, dll.
Demo sebenarnya hal yang biasa saja terjadi terutama di iklim demokrasi seperti sekarang ini. Namun sangat disayangkan jika demo-demo tersebut berjalan dengan ‘rusuh’ dan ‘anarkhis’. Lihat saja aksi pengrusakan fasilitas umum terjadi dimana-mana, bentrokan dengan aparat keamanan, penutupan jalan/tol, bandara, dan fasilitas umum lainnya. Demo yang mengatasnamakan kepentingan rakyat tersebut ternyata dilakukan dengan cara menginjak-nginjak kepentingan rakyat. Aksi demo yang tidak santun dan tidak beretika ini sungguh sangat disayangkan, terlebih jika pelakunya berasal dari kalangan intelektual. Ternyata, cara penyampaian aspirasinya tidak ada unsur intelektualnya sama sekali.
Lantas jika demo tersebut mengatasnamakan rakyatIndonesia, rakyat yang manakah yang mereka wakili? Berapa persen rakyat yang mereka wakili untuk melawan legitimasi pemerintah yang didukung oleh lebih dari 50% rakyatIndonesia? Lebih dari separo rakyatIndonesiatelah memberikan amanat kepada pemerintah yang sekarang berkuasa melalui pemilu 2009. Saya yakin pemerintah telah cukup matang untuk berhitung sebelum membuat keputusan/kebijakan. Kalaupun tidak setuju dengan kebijakan pemerintah, mari kita hukum pemerintah dengan tidak memilihnya lagi pada pemilu yang akan datang. Mungkin ini cara yang lebih arif daripada harus melakukan aksi rusuh yang sangat sangat mengganggu ketertiban umum dan menginjak-injak kepentingan rakyat yang seharusnya kita lindungi bersama
DPR yang Seperti ‘Taman Kanak-Kanak’
Selama mengikuti sidang paripurna DPR, tidak henti-hentinya saya menggeleng-gelengkan kepala. Saya tidak habis pikir dengan ulah yang dilakukan oleh sejumlah wakil rakyat tersebut. Proses sidang paripurna di DPR sama sekali tidak menunjukkan sikap yang santun dan beretika. Banyakclometan  dari sejumlah anggota sidang. Terkesan sejumlah anggota DPR selalu ngotot setiap kali menyampaikan pendapat, tidak menghargai pendapat orang lain, tidak bisa diatur, dan penuh dengan emosi. Melihatnya saja sudah bikin ‘capek’.
Mungkin apa yang pernah dikatakan oleh almarhum ‘Gusdur’ itu benar, bahwa DPR seperti layaknyaTamanKanak-kanak (TK). Setidaknya itu bisa terlihat dari proses yang terjadi selama sidang paripurna kemarin. Padahal sidang ini ditonton oleh jutaan rakyatIndonesiadan dari segala golongan umur.  Tontonan sidang paripurna yang seharusnya bisa menjadi pendidikan gratis bagi generasi muda Indonesia, seakan berbalik menjadi tontonan yang sungguh cukup ‘memalukan’ dan sangat ‘tidak mendidik’ yang tidak patut untuk ditonton oleh generasi penerus bangsa.
Sejumlah partai politik juga terkesan hanya ingin mendapat simpati masyarakat melalui trik-trik tertentu yang mengatasnamakan ‘rakyatIndonesia’. Padahal belum tentu mereka melakukannya dengan tulus atas nama rakyatIndonesia. Bisa jadi mereka hanya ingin mengambil hati rakyat untuk mengamankan suara pada pemilu legislatif tahun 2014 mendatang. Saya rasa rakyatIndonesiasudah cukup dewasa dan cukup cerdas untuk menilai mana-mana parpol yang jujur dan mana-mana parpol yang hanya mencari simpati saja. Pemilu 2014 akan menjadi pembuktian akan kecerdasan rakyat Indonesi. Saya berharap rakyat akan memilih dengan hati yang bersih, dan bukan karna amplop-amplop yang dibagikan oleh oknum-oknum parpol peserta pemilu.
Jika Harga BBM Naik
Dengan disepakatinya opsi kedua dan telah diputuskannya UU APBN-P tahun 2012, dengan demikian memberikan ruang gerak kepada pemerintah untuk melakukan penyesuaian harga BBM. Lantas apa implikasinya jika harga BBM pada akhirnya dinaikan?
Secara kasat mata, memang kenaikan harga minyak ini akan menurunkan daya beli masyarakatIndonesiaterutama dari golongan ekonomi rendah. Kenaikan ini akan memicu terhadap kenaikan sejumlah harga barang-barang kebutuhan pokok masyarakat yang berimplikasi terhadap tingginya inflasi. Inflasi yang tinggi dan tidak terkendali bisa mendorong BankIndonesiauntuk menaikkan suku bunga acuan yang sekarang sudah mencapai 6%. Dengan naiknya suku bunga acuan ini tentu saja akan mematikan perkembangan sektor riil. Hal ini tentu saja tidak menguntungkan terhadap perkembangan dunia investasi diIndonesia.
Namun demikian, kenaikan harga BBM bukan berarti tidak ada dampak positifnya. Saya setuju jika pengurangan subsidi BBM ini dialihkan ke sektor-sektor yang lebih mengena kepada kepentingan masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan penciptaan lapangan kerja. Keempat sektor ini menurut saya cukup vital untuk mendapat perhatian yang lebih dari pemerintah.
Meskipun daya saing infrastruktur Indonesia mengalami kenaikan, pada tahun 2011Indonesiamasih menempati urutan ke 76 di dunia (berdasarkan data dari World Economi Forum). Menurut WEF tersebut, kondisi pelabuhan khususnya dan kondisi infrastruktur lainnya diIndonesiamasih belum menunjukan tanda-tanda perbaikan. Masih banyak ‘PR’ yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk terus memperbaiki infrastruktur diIndonesia. Tentu saja semua upaya ini memerlukan anggaran yang tidak sedikit.
Sudah cukup lama rakyatIndonesiadimanjakan dengan subsidi BBM. Jika kandungan minyak bumiIndonesiasebanyak negara-negara di Timur-Tengah, maka bolehlah rakyat kita dimanjakan dengan tingginya subsidi. NamunIndonesiasudah menjadi net importir minyak dan kecenderungan produksi minyak bumi nasional terus turun dari tahun ke tahun. Pemerintah lebih baik memberikan umpan dan kail kepada masyarakat daripada harus memberikan ikan karena ini tidak mendidik dan akan membudayakan masyarakat untuk cenderung konsumtif.
Tingginya subsidi BBM juga telah mematikan perkembangan terhadap pencarian energi alternatif. Industri energi alternatif seperti biodiesel dan bio-ethanol masih kalah bersaing dengan harga BBM bersubsidi sehingga menjadi tidak ekonomis. Tidak banyak dan bahkan sangat jarang ada swasta yang berani bermain di sektor ini untuk memproduksi energi alternatif dan bersaing dengan BBM. Padahal jika BBM tidak disubsidi, energi alternatif tersebut bisa bersaing dengan BBM pada tingkat yang cukup ekonomis.
Tidak menaikkan harga BBM bukan berarti Indonesiaakan aman-aman saja. Begitupun  sebaliknya, menaikkan harga BBM bukan berarti menjadi satu-satunya solusi. Pemerintah dan masyarakat harus sadar bahwa cadangan minyak Indonesiasudah semakin menipis. Diversifikasi penggunaan energi diIndonesiasudah menjadi sebuah keharusan. Pencarian energi alternatif sudah tidak bisa ditunda lagi. Penghematan energi harus sudah menjadi langkah bersama. Gontok-gontokan, demo yang anarkhis sudah bukan jamannya lagi. Gerakan “Ganyang” pemerintah juga bukan merupakan solusi. Sekarang saatnya kita, segenap rakyatIndonesia, untuk bersatu, bekerja bersama-sama untuk membangun bangsa. Dengan bersama, kita akan menjadi kuat, dan tidak akan mudah untuk diobrak-abrik oleh bangsa lain yang ingin memanfaatkan kekayaaanIndonesia. (end)
NB: Beberapa data dan angka pada tulisan diatas hanya pendekatan dan mungkin tidak cukup presisi