Sabtu, 23 Juni 2012

KEBIASAAN MEMBENTUK SIKAP SESEORANG


        Tahun 1997 keluarlah Surat Perintah pertama kali dari Kanjeng Mami nomor 001/752/PENGASUHAN/1997 tentang perintah untuk membersihkan rumah setiap pagi bersama kakakku yang pertama. Saat itu aku kelas 1 SD dan kakaku kelas 3 SD, sebelum berangkat sekolah WAJIB untuk nyapu lantai rumah bagian depan (ruang tamu). Karena luas, maka luas bidangnya dibagi 2 antara aku dengan kakakku. Aku awalnya malas dan tidak laksanakan perintah,  dan pasti kakaku melaporkan pada mama, yah kena marah deh, dongkol jadinya, dasar tukang lapor. Saat itulah aku selalu bertanya- tanya, kenapa harus melakukan semua ini?, padahal temen- yang lain sekelas tidak disuruh ibunya seperti ini tiap pagi,,kayaknya sih.
        Sekarang,,,,,aku menginjak pendidikan tinggi di Lembah Manglayang ini. Walaupun sekarang aku pisah dengan ibuku, ternyata penanaman oleh ibuku semasa kecil diambil alih oleh pembinaku dengan konteks yang sama pula. Aku kira tidak ada lagi kerja bakti seperti jaman dulu. Pengaturan mulai bangun tidur hingga tidur kembali, mulai menyapu kamar, merapikan tempat tidur sebelum berangkat kegiatan, almari pakaian wajib rapi, sepatu sandal tertata rapi, lantai sekitar kamar harus bisa untuk berkaca dan seterusnya. Dan pengaturan kehidupan kami di asrama setiap hari akan di cek dan sangat berpengaruh kepada aspek nilai kepribadian. Misteri bertahun- tahun itu akhirnya terungkap sudah ketika pembina mengatakan “Kalian tak akan menjadi pemimpin yang hebat tanpa pondasi yang kuat”. Walaupun sepele berawal dari menyapu rumah bagian depan, ternyata tersirat berjuta hikmah di balik itu. “Habits become attitude”,KEBIASAAN MEMBENTUK SIKAP SESEORANG”. 
Spring Bed Praja, hanya boleh kusut ketika praja dinas istirahat. 
        Attitude atau sikap didefinisikan sebagai kecenderungan untuk berbuat atau mengantisipasi sesuatu. Bagaimana sikap kita pada saat menghadapi tekanan, bagaimana sikap kita menghadapi masa depan, menghadapi kegagalan, dst. Kualitas kepemimpinan  seseorang sangat ditentukan oleh caranya bersikap atau memberikan respon terhadap apa yang berlangsung di sekitarnya. Sikap dibentuk oleh kebiasaan- kebiasaan kita sehari- hari. Sikap adalah kesimpulan dari mata rantai kebiasaan dan pengalamannya di masa lalu. Itulah  sebabnya seseorang yang ingin mengembangkan potensi kepemimpinannya akan selalu memupuk berbagai kebiasaan positif untuk membangun tanggung- jawab, ketabahan, kesabaran, serta cara memandang orang lain dengan cinta.
Sepatu wajib tertata rapi.
      Sikap positif adalah rohnya pemimpin. Dari sikap itu, tumbuhlah optimisme yang luar biasa. Ingat bahwa pikiran manusia mampu melaksanakan apa saja yang diyakininya. Pikiran mampu membayangkan keberhasilan , maka perilaku dan usaha- usaha sahabat akan mengarah kepada apa yang sahabat fikirkan. Sikap positif melahirkan kepercayaan diri, kepercayaan diri melahirkan keberanian, keberanian melahirkan tindakan, tindakan melahirkan hasil, dan hasil akan menentukan nasib kita. Karena sikap dibentuk oleh kebiasaan- kebiasaan kita sehari- hari, bukan suatu hal yang berlebihan jika kehidupan para Praja begitu penuh aturan dan pembina tidak tersenyum seharian jika asrama kotor tidak rapi. Karena kebiasaan yang kecil itu bila tidak dibiasakan, maka akan mempengaruhi hal yang besar nantinya. Semua harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab sebagai peserta didik, karena kualitas seseorang bisa dilihat seberapa jauh rasa tanggung jawabnya.  Intinya bukan hanya sekedar nyapu, membersihkan lingkungan dll, melainkan semakin terbiasa kita hidup rapi, taat asas, tanggung- jawab, loyal, maka ke depan dalam hadapi tugas kita juga akan terbiasa demikian. 
        
IQ Room Praja (ruang belajar)
         So, mari sahabat kita mulai dari sekarang. Dari hal yang paling kecil dan sepele dimana jika itu tidak kita perhatikan, kita bisa tersandung jatuh dibuatnya. Tata kembali pola hidup kita, disiplinkan diri, bersikap yang sopan,tingkatkan kepedulian dan jangan apatis, rapikan meja belajar sahabat, kamar sahabat, lingkungan tempat tinggal sahabat. 


                                            "Terimakasih Ibu"
                                   BHINEKA NARA EKA BHAKTI


Lorong Almari
       



Suasana Kamar





Sabtu Bersih di Nusantara 3 Atas


Jangan apatis
Jangan sok- sok an sesama teman


Ingat!,,penjajahan di atas dunia harus dihapukan

Lakukan dengan ikhlas dan rasa korsa
diperankan oleh: A Lufieq, Mulder, Riefad Muslimin, Hairun Daeng, 

Rabu, 06 Juni 2012

BERANI GAGAL


Ujian seseorang adalah perjuangan yang ia perjuangkan
Ketabahan yang ditunjukkan setiap hari
Bagaimana ia berdiri tegak dan tabah
Menghadapi goncangan dan penderitaan yang sudah menjadi takdir
Pengecut pun dapat tersenyum bila tidak ada yang ditakutkan
Ketika tidak ada rintangan
Namun lelaki sejati harus sanggup menerima keadaan
Manakala orang lain berlagak seperti bintang
Bukan kemenangan yang penting
Tetapi perjuangan yang diperjuangkan seseorang
Orang yang; bila ia terjepit dan terpaksa
Masih mampu berdiri tegak dan tabah
Menghadapi cobaan dan takdir dengan bangga
Meski berdarah, pucat, dan benjol
Dialah orang yang akan sukses di akhir hayatnya
Karena dialah orang yang berani gagal

Kebanyakan semangat orang luntur, karena tidak digunakan, dan bukannya aus akibat terlalu banyak digunakan

Perjuangan itu kesempatan. (Napoleon Hill)

Anda memerlukan sebanyak mungkin 'pengalaman pahit' untuk melahirkan keunggulan. (Richard Nixon)

Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Usaha dengan keras adalah kemenangan yang hakiki. (Mahatma Gandhi)

KEKAYAAN, KESUKSESAN DAN CINTA



            Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua. Wanita itu berkata, "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut. Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang? Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar." "Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali," kata pria itu.
            Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini. Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam. "Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama", kata pria itu hampir bersamaan. "Lho, kenapa?" tanya wanita itu karena merasa heran. Salah seorang pria itu berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, "Dan sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama Cinta. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu." Wanita itu kembali masuk ke dalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran. "Ohho... menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan. Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "Sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen gandum kita." Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Cinta yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Cinta." Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk si Cinta ini ke dalam. Dan malam ini, Si Cinta menjadi teman santap malam kita."     
             Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. "Siapa diantara Anda yang bernama Cinta? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kami malam ini. Si Cinta bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho... ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan, "Aku hanya mengundang si Cinta yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga? Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan, "Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Cinta, maka, kemana pun Cinta pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Cinta, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami buta. Dan hanya si Cinta yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini.